Pernahkah anda merasakan badan sangat sulit digerakan seperti tertindih pada saat terbangun dari tidur? hampir setiap orang pasti pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali atau bahkan lebih. Kondisi seperti ini bisa terjadi pada lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14 - 17 tahun.
Kebanyakan masyarakat indonesia yang mengalami peristiwa seperti ini sering dikaitkan dengan hal berbau mistis. Anggapan seperti ini ternyata tidak hanya dialami oleh masnyarakat indonesia. Tetapi di berbagai belahan dunia pun ada yang masih sering mengaitkan gangguan tidur seperti ini dengan hal-hal mistis. Contohnya, di China disebut Gul Ya Shen (gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang), di Meksiko disebut Se Me Subio El Muerto (kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada tubuh seseorang). Terlepas dari anggapan dari berbagai masyarakat di seluruh belahan dunia, Gangguan tidur seperti ini memiliki nama keren, yaitu Sleep Paralysis. Agar anda lebih paham, Silahkan lihat video penjelasan singkatnya Disini.
Apa itu Sleep Paralysis ??
Menurut dunia medis, Sleep Paralysis alias tidur lumpuh (tubuh tak bisa bergerak atau serasa lumpuh) adalah keadaan yang dialami seseorang ketika akan tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.
Gejala yang awam dirasakan oleh orang yang pernah mengalaminya adalah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak. Rasanya ada yang menindih tubuh, tapi tidak bisa berbuat sesuatu untuk minta tolong.
Sedangkan menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, kanada. Sleep paralysis(Malfungsi tidur) merupakan halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (REM). Berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan tahap REM (pada tahap inilah mimpi terjadi).
Kenapa orang mengalami Sleep Paralysis ??
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM, tapi tubuh belum bangun, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Sebab, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Tindihan umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah kita buat akan membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
Bagaimana cara menghindari Sleep Paralysis ??
Adapun pencegahan secara umum dapat dimulai dengan mengatur pola tidur yang sehat, antara lain :
1. Tidur yang cukup, tidak berlebihan dan kekurangan.
2. Hindari tidur di waktu pagi dan sore.
3. Olahraga teratur (hindari waktu olahraga yang berdekatan dengan waktu tidur)
4. Hindari stress, cemas secara berlebihan
5. Tidur dengan waktu yang teratur.
Demikian Artikel tentang sleep paralysis. Semoga Bermanfaat bagi Pembaca. Wassalam.
0 komentar:
Posting Komentar